Latar belakang
Petani jagung harus belajar mengenali gejala pada gambar-gambar dalam brosur ini – gejala kahat satu atau lebih hara esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang sehat untuk memperoleh hasil yang menguntungkan. Engkau dapat menjadi dokter untuk tanaman jagungmu sendirl. Melihat kebun secara teratur dan mengidentifikasi gejala dari suatu masalah merupakan aspek penting dari budidaya tanaman.
Keuntungan optimum dari investasi untuk produksi tergantung dari suplai hara yang cukup selama pertumbuhan tanaman. Gejala kahat hara yang timbul disebabkan karena kebutuhannya tidak terpenuhi. Hendaknya kebun dicek beberapa kali selama satu musim. Kahat hara yang dapat dideteksi dini dapat diatasi dengan pemupukan dalam alur di sisi tanaman. Andaikata tidak dapat diatasi dalam tahun ini, asal diketahui di mana masalah tersebut timbul, maka sudah merupakan informasi yang sangat berarti untuk perencanaan pemupukan pada musim berikutnya.
Daun tanaman yang sehat harus berwarna hijau tua. Hal ini menunjukkan bahwa daun tersebut berkadar klorofil tinggi yang sangat dibutuhkan untuk menangkap sinar matahari untuk menghasilkan gula yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suatu cekaman atau kahat hara akan mengubah warna daun dan menurunkan produksi gula.
Kahat nitrogen
Kahat nitrogen (N) tidak mudah dideteksi waktu tanaman masih muda. Namun bila berwarna hijau kekuningan, maka kemungkinan tanaman kahat N. Bila kahat N dapat dideteksi dini, pemberian pupuk N dalam alur di sisi tanaman dapat mengatasi masalah ini.
Setelah tanaman kira-kira setinggi lutut, tingkat pertumbuhan akan meningkat yang diikuti dengan kebutuhan N yang meningkat cepat. Kebutuhan 3, 4 kg N/ha/hari adalah umum dan kebutuhan ini meningkat dua kali lipat saat pertumbuhan maksimum. Bila N tidak tersedia dalam jumlah cukup, maka warna ujung daun tua akan berubah menjadi kuning dan warna ini akan berkembang sepanjang tulang daun utama. Karena N sifatnya mobil dalam tanaman, gejala kahat N ini berangsur-angsur akan merambah ke daun-daun di atasnya. Daun tua kemudian akan mati. Uji N jaringan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan indikator kimia atau alat elektronik untuk membantu mengdiagnosis kahat N ini. Tanaman mati muda dengan tongkol yang kecil dan bijinya sedikit.
Kahat fosfor
Kahat fosfor (P) umumnya sudah tampak waktu tanaman masih muda. Gejala awal dimulai dengan daun yang berwarna ungu-kemerahan. Tangkai yang lemah dan kecil tanpa tongkol atau tongkolnya kacil dan melilit - juga merupakan indikasi kahat P. Suhu rendah dan udara kering atau sangat basah pada awal pertumbuhan atau restriksi fisik untuk pertumbuhan akar dapat menyebabkan kahat P, meskipun P dalam tanah cukup. Kahat P juga menyebabkan panen terlambat. Serapan P yang banyak per hari saat pertumbuhan yang cepat menekankan pentingnya kesuburan tanah yang tinggi yang mampu menyuplai hara P yang cukup.
Kahat kalium
Kahat kalium (K) dimulai dengan warna kuning atau kecoklatan sepanjang pinggir daun pada daun tua. Warna tersebut akan berkembang ke arah tulang daun utama dan pada daun-daun di atasnya. Gejala umum kahat K lainnya adalah warna coklat tua pada buku batang bagian dalam dan dapat diketahui dengan mengiris batang secara memanjang. Ukuran tongkol kadang-kadang tidak terlalu dipengaruhi seperti halnya pada kahat N dan P, tetapi biji-biji jagung pada ujung tongkol tidak berkembang dan tongkol jagung banyak kelobotnya dengan biji sedikit sebagai akibat kahat K. Kalium juga merupakan faktor utama dalam efisiensi penggunaan air dan karena itu pengaruh kekeringan akan lebih nyata bila tanaman kahat K. Saat kebutuhan maksimum menyebabkan serapan K lebih banyak daripada N. Hal ini menunjukkan pentingnya kesuburan tanah yang tinggi untuk mencapai produksi yang menguntungkan.
Kahat hara lainnya
Kecuali N, P dan K, kahat hara lainnya tidak sering dijumpai di lapang, tetapi dapat merupakan pembatas penting produksi. Kahat belerang (S) tampak pada daun muda yang berwarna hijau muda dengan pertumbuhan yang terhambat. Sering dijumpai pada tanah berpasir atau tanah dengan kadar bahan organik rendah. Berbagai pupuk yang mengandung S dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini.
Kahat magnesium (Mg) menyebabkan timbulnya warna keputihan sepanjang kanan kiri tulang daun pada daun tua dengan warna merah keunguan sepanjang pinggir daun. Gejala ini dapat merupakan indikasi bahwa tanahnya masam, terutama timbul pada tanaman muda dengan pengolahan tanah yang kurang intensif. Pemberian dolomit dapat mengatasi masalah kahat Mg ini pada tahun-tahun berikutnya. Bila pH tidak merupakan masalah, maka sumber Mg lainnya seperti Kalium-Magnesium-Sulfat dapat mengatasi kahat Mg ini.
Daun pucuk yang mengering atau melilit merupakan indikasi kahat tembaga (Cu). Kahat seng (Zn) ditandai oleh garis-garis klorotik yang paralel dengan tulang daun utama pada daun muda, ruas pendek dan tanaman kerdil. Tanaman tanpa tongkol atau tongkolnya steril pada pertanaman dengan populasi tinggi yang mendapat pupuk cukup dapat disebabkan oleh kahat boron (B).
Lahan masam mempengaruhi serapan berbagai hara dan dapat menyebabkan tanaman kahat hara, meskipun tanaman dipupuk cukup. Uji tanah perlu dilaksanakan secara teratur untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pH dan memonitor kadar P dan K tanah. Uji nitrat pada profil tanah akan memberikan informasi yang baik untuk arahan pemupukan N di daerah di mana residu nitrat masih tersisa dari musim sebelumnya. Di daerah yang lebih lembab, uji nitrat kurang diperlukan dibandingkan dengan uji pH, P dan K.
Periksa menyeluruh
Sebagai dokter tanaman jagung, hendaknya 'pasien' diperiksa secara menyeluruh. Catat penampilan umum dari suatu kebun dan bandingkan antara daerah 'bermasalah' dengan daerah 'normal' yang sehat. Cabut atau bongkar beberapa tanaman dari daerah 'normal' dan 'bermasalah'. Secara hati-hati periksa akar, iris batang, dan teliti perkembangan tongkol. Perhatikan pula masalah hama dan penyakit yang timbul. Contoh tanaman yang diambil dari daerah 'bermasalah' dan 'normal' selama pertumbuhan tanaman dapat memberikan diagnosis setelah dianalisis di laboratorium.
Buatlah catatan detail mengenai apa yang dilihat dan dimana lokasinya. Gunakan kamera untuk mengdokumentasi daerah 'normal' dan 'bermasalah' dalam gambar, foto atau video. Bila menggunakan kamera video, berikan penjelasan mengenai gejala tersebutdan keadaan lapangan. Jangan lupa mencatat lokasi dan tanggal membuat foto. Dokumentasi semacam ini dalam bentuk catatan dan gambar adalah sangat berharga untuk perencanaan pertanaman pada musim berikutnya.
Pada saat panen, hendaknya dilihat dan diperiksa tongkolnya sebelum dicampur dengan yang berasal dari kebun lainnya. Sekali lagi diingatkan bahwa catatan yang terperinci dapat menjadi alat perencanaan yang berguna untukmengatasi masalah pada musim berikutnya. Kebun yang buruk, tanaman tidak bertongkol dan tongkol yang salah bentuk merupakan indikasi kahat hara. Kumpulkan contoh tanah dari daerah 'bermasalah' tersebut, juga dari daerah yang 'normal'. Dengan membandingkan hasil analisis laboratorium dari kedua contoh tersebut dapat membantu mengdiagnosis tanaman yang kahat hara.
Menjadi dokter yang baik dan belajar mengidentifikasi berbagai kahat hara dan masalah lainnya yang berkaitan dengan kesehatan tanaman merupakan aspek penting dari budidaya tanaman yang berhasil. Pemupukan yang tepat yang didasarkan atas uji tanah, bersama-sama dengan aspek-aspek budidaya lainnya yang baik merupakan kunci untuk mencapai hasil yang efisien dan ekonomis.
No comments:
Post a Comment